Jumaat, 25 Disember 2009

Politik oh politik...

Salam buat semua...
Lama tak update blog, bukannya apa agak malas skit.. lebih2 lagi masa koas ni.. Alhamdulillah sekarang dah minggu ke-8... lagi 2 minggu aku habis stase Bedah di Purwakarta. InsyaAllah lepas ni sambung interna di RSUD Koja..


Sebenarnya dalam kepala ni masih banyak yg aku risaukan terutamanya dgn family aku di rumah.. Kes tuduhan rasuah ayah aku sampai sekarang tak selesai2... seminggu dua ni, hari-hari ayah aku turun naik makamah.. keluar jam 8am, balik 6pm.. tak tahu lah, dari jauh hanya doa yg dapat aku berikan.. buat ayah aku, semoga Allah beri kekuatan kepada dia utk terus berjuang dan tetap yakin dgn janji Allah. Mungkin ada hikmahnya dengan semua episod yg berlaku ini dan mungkin itu ujian dari Allah utk ayah aku..

Sebagai anak, pasti setiap hari aku akan doakan utk mereka... terutamanya bila berhadapan dgn ujian seperti ini.. Tak tahu la nak cakap, aku rasa tak ada apa yg perlu disesalkan... Menyesal kerana berpolitik?? Menyesal kerana memilih haluan kiri??( jd pembangkang).. Menyesal kerana tak menerima je tawaran2 yg lumayan??.. Aku yakin semua ini telah di atur dan dirancang oleh Tuan yg empunya dunia ini... Dia maha mengetahui akan segala sesuatu.. dan pasti sesekali Dia tidak akan menzalimi hambanya...

Kerana kuasa dan kekayaan manusia sanggup melakukan apa sahaja... mungkin aku juga akan berada di kondisi yg sama!! jika niat dan tujuan hanya utk kehidupan dunia semata-mata... Dosa dan pahala sudah tidak menjadi pertimbangan.. maruah dan prinsip perjuangan di gadaikan.. hanya kemewahan dan kekuasaan yg menjadi pertimbangan..

Terus terang.. memang aku agak minat pasal politik.. setiap hari aku akan luangkan masa aku utk mengikuti perkembangan politik di blog2 dan website.. tak keterlaluan jika aku katakan yg hampir semua episod dan warna warni parti politik di Malaysia aku ikuti.. Mungkin ramai org anggap aku sokong pembangkang @ Pakatan Rakyat, kerana ayah aku org PKR... aku tidak menafikannya! cuma aku nak beritahu yg aku juga mempunyai prinsip dan keyakinan diri.. kerana aku bertanggungjawab di hadapan Allah swt nanti... aku bertanggungjawab terhadap apa yg aku sokong!!

Aku rasa sudah tiba masanya utk kita semua.. terutamanya teman2 segenerasi dengan aku.. utk memikirkan semula pendekatan kita terhadap apa sahaja isu dan masalah yg timbul.. Ketaksuban membuta tuli, retorik dan ampu mengampu sudah tidak ada tempatnya lagi.. Yang benar perlu dinyatakan benar dan sebaliknya. Keadilan dan hak perlu diletakkan di tempat yg sewajarnya...

Aku orang melayu, aku org islam dan aku juga org Malaysia yg berbangga dengan negaranya!! Dan insyaAllah aku juga ingin menaikan maruah org melayu dan Islam!! Tapi bagaimana?? Adakah cukup dgn aku turun berarak dan berdemonstrasi mempertahankan 'Ketuanan Melayu'?? Adakah cukup sekadar membantah pembinaan kuil dan penggunaan ayat Al-quran oleh bukan Islam utk mempertahankan Islam?? Adakah cukup dgn aku berbangga mempunyai masjid kristal yg hebat, Majlis musabaqah dan maal hijrah yg besar2an.. sedangkan yg lebih utama yg di tuntut agama sangat jauh dari yg dilaksanakan?...

Bagi aku.. jika ketuanan melayu dan agama Islam yg kita perjuangkan.. kita perlu berusaha seoptimal mungkin utk membuktikan yg org melayu dan Islam hebat2.. Doktor-doktor dan jurutera muslim yg hebat dan bertaqwa.. kita perlu buktikan sistem Islam dan budaya melayu itu adalah yg terbaik.. dan semua ini bermula dgn diri kita!..

Benda ini yg aku faham bila memperkatakan tentang politik, dan aku sudah semakin bosan dan capek bila memikirkan episod demi episod politik di Malaysia sekarang.. Tapi aku tetap yakin, semuanya pasti ada hikmahnya dan sudah di atur oleh Allah swt... Moga Allah sentiasa membimbing dan menunjukan kita jalan yg benar utk mencari keredhaannya... Amin.

Selasa, 15 Disember 2009

Notes from Dr Tariq Ramadhan to us!!

Source:

Prof Ramadan's talk challenged many things that we in Malaysia have come to accept as Islamic. He asserts that while Islam is a universal religion, it doesn't mean that there is no room for diversity, both in space and time. Meaning that there should be room for many different interpretations and there must also be room for evolution due to the passing of time. It's not that Islam isn't relevant for all times but we must look at new innovations and challenges based on the same principles. And those principles are always justice and equality.

These principles are found in the Quran and the Sunnah but there have been many confusions. For instance, there is the confusion on the relationship between text and context. Many people do not, for example, place the text of the Quran in context of when and why they were revealed. They dealt with specific problems of the time but there are principles within them for all time.

Secondly, there is a failure to distinguish between principles and models. "Models," he said, "are historical while principles are universal." A model for a type of governance may be fine for a certain time but not for now. But the principles of that governance, based on jstice and equality, should still apply.

Thirdly, not being able to differentiate between laws and the way. He reiterated that syariah means 'the way' towards faith, not a set of laws. If we take it simply as meaning laws, we may well contradict 'the way', and 'the way' is always about achieving justice. If all we do is to make law but forget the way, then we may well lose 'the way'. Punishment which is almost always how we define syariah is far from 'the way' because 'the way' starts always with justice.

Fourthly, we often confuse rules and meanings. We are so obsessed with rules that we forget about meanings. We may pray five times a day but forget God at the same time. We need to distinguish between a religion of only rules, and one which connects spirituality with rules. We pray not just to follow rules but to remember God; if we don't, we miss the point.

In talking about reform, Prof Ramadan challenged us to think about what type of reform we want. Is it one where we have more and more rules, more and more adaptations? Or one where we transform both ourselves and the world? He feels that the essence of Islam is to reform in order to transform. He repeated many times on both days that we should not simply imitate.

Referring Asad, he said that imitation is wrong because it is colonialism.We should not simply take on what other people have done and put an Islamic veneer on it by making it halal (at one point he shocked the audience by saying, "I don't know what it means to eat a halal Mcdonald's"). The point is not so much to ensure things are always halal but to contribute our own input to the world. In other words, why are we eating McD which is from another culture anyway when we have our own foods?

In order to contribute however, we must have a vision of what we want to do and what world we want to live in. And visions have to be far-reaching and beyond what is reality now. We can't do that if we do not know the world. "If you want to change the world, know the world" he said.

It is therefore simply not enough to rely solely on religious texts and scholars. We need experts in all fields, indeed to 'shift the centre of gravity of Islam' away from just scholars. This, he says, is why Muslims have contributed so little to knowledge these days. The only area where we have been quite good is medicine because religious scholars realise that their lack of knowledge in this field could lead to death and therefore they have deferred to medical experts, thus allowing it to advance.But in other areas we are still lacking.



He asked what are our contributions today in culture, the arts, architecture, music? In music, he said he was so happy that Yusuf Islam (formerly Cat Stevens) has now returned to making music of the highest level, and regrets the low standards of music in the Muslim world today which seems to regard audiences as infantile and only capable of understanding the simplest lyrics. Furthermore he stressed, "to be good Muslims, you do not have to Arab-ise yourself." I could feel an uncomfortable shifting in the audience's seats.

He also said something else which almost made the audience stop breathing. "Anti-Semitism," he stressed, "is unIslamic. We must acknowledge the suffering of the Jews." This is different from Zionism which is a colonial project which must be opposed, just as we oppose all colonialisms (including Arab ones). He deplores the people who, when unable to agree with Asad, said things like, "Don't forget he was a Jew." It is totally unacceptable, he said, to refer to people's past when you disagree with them. Indeed this is something we see very often here; when you can't find a better argument, discredit the other person.

Prof Ramadan's main emphasis in both his talks is that the way to faith, to be closer to God, is to think critically always."It is not because you are Muslim that you get everything. It is the quest for faith involving ongoing critical thinking that is most important."

Principles and ethics are important. Someone asked him a question about the ummah and he urged us not to romanticise the ummah in such a way that we are blind to wrong-doing. "I will not be your brother if, in the name of brotherhood, I am to support injustice...I belong to the principles, not to my community when they betray those principles."

continue..(open the source link for complete article)

Sabtu, 5 Disember 2009

Monolog buat diri....

Dah lama aku tak update blog ni.. bukan takde masa, cuma aku agak malas dan tak tahu apa yg nak aku tulis.. Sedar tak sedar dah sebulan lebih aku melewati masa Koas ini.. tak tahu lah sama ada aku dapat memanfaatkannya sebaik mungkin atau tidak.. Yang pasti masa koas ini akan menjadi episod suka duka yg paling banyak dalam hidup aku...

Bila dah koas ni terasa 'lonely' lak. Kalau dulu ramai member2 yg boleh bergurau senda, bermasam muka dan berdiskusi, sekarang tinggal 3-4org je... Kalau dulu, boleh main futsall, makan-makan bareng, nonton di mall.. dll, sekarang balik bilik terus tidur, bangun sembahyang, pergi Nasgor, balik stdy kejap, on9 and tidur lagi... Kalau dulu leh gi taklim dan pengajian, ada acara dan aktiviti persatuan... sekarang nak gi solat jemaahpun susah.. apa lagi pengajian!! Senang cerita.. memang terasa 'lonely' giler.. Nak tak nak, inilah koas... satu episod yg perlu dilalui kepada yg bercita-cita utk menjadi doktor..

Bila dah macam ni baru terasa rindu dengan family di kampung, mama, bapak dan adik beradik yg lain.. opah, tok dan anak2 saudara... hai tak tahu lah, mungkin ini tak seberapa... bagian dari apa yg aku perlu korbankan demi cita-cita yg di kejar... lagi satu baru terasa yg aku perlukan seseorang dan hanya masa yg akan menentukannya..

Yang penting sekarang aku perlu fokus dan jelas dgn apa yg aku cari di sini.. apa yg perlu aku tahu dan kuasai.. aku perlu kejar dan garap ilmu dan skill sebanyak mungkin.. Aku perlu membuktikan pada diri yg aku akan dan mampu untuk menjadi seorang doktor yg hebat, bertaqwa dan bermanfaat untuk banyak orang.. Aku telah memilih jalan ini, dan sudah pasti aku kena melaluinya dgn berjaya..

"Ya Allah, hamba mohon tuntunan dan kekuatan dariMu.. mudahkanlah segala urusan ku.. pilihlah aku menjadi hambaMu yg sentiasa bersyukur dan bertaqwa.. jadikanlah aku manusia yg bermanfaat untuk agamaMu dan manusia terbanyak.. amin"